Semboyang yang harus dimiliki,menjadi pedoman jiwa pendekar pencak silat Pancasila,wejangan Bp soetjipto J Kromosentiko saat mampir kesolo,setelah menghadiri pertandingan di pulau bali,saat ada kesempatan diindonesia,tentunya disempatkan mampir kekota solo dan melihat perkembangan perguruan pencak silat tenaga dalam Pancasila,dan mengingatkan kembali ajaran yang diperolehnya dahulu saat belajar disanggar seni beladiri pencak silat Pancasila
Melalui kesempatan ini,digunakan memberi banyak arahan pada pendekar pendekar penerus generasi Pencak silat Pancasila dan banyak menambahkan jurus yang tidak selesai,dan sungguh luar biasa pemahaman materi yang dimiliki beliau,dan perjalanan waktu yang cukup lama tak membuatnya lupa akan ajaran ajaran yang pernah diterimanya,bentuk totalitas dedikasinya dalam mengembangkan budaya nusantara hingga di suriname belanda
Sedangkan dalam Perguruan pencak silat Pancasila,awalnya hanya mengenal pedoman perguruan dengan slogan EKA PRASETYA PANCA PRAKARSA, rukun, santoso, rumekso, roso,sejati. Eka prasetya panca prakarsa memiliki arti sebuah janji atau sumpah dengan lima upaya untuk menjaga serta mengembangkan dengan sebaik baiknya, Rukun,dalam persaudaraan diharuskan menjaga kerukunan bersama, sentosa,menciptakan keadaan aman,tentram dan sejahtera, Rumekso adalah saling menjaga satu sama lain ,roso dimana toleransi atau tepo sliro sehingga mampu menempatkan diri, sejati adalah menjadi pribadi yang baik,sebaik baiknya
Secara umum diketahui ada pepatah yang mengatakan rukun agawe santoso,crah agawe bubrah,artinya kerukunan menciptakan keamanan,ketentraman dan kesejah teraan,sedangkan perselisihan membuat perpecahan,disinilah rumekso atau menjaga menjadi poin terpenting,dimana rumekso dalam roso sejati,dimana manusia sesungguhnya tahu benar atau salah dalam tindakannya sesuai kata hati atau roso sejati, sehingga diharapkan, anggotanya tidak melawan kata hati/roso sejati, karena segala sesuatu yang salah,pasti menimbulkan ketidak nyamanan dihati.
Jika roso sejati tidak dijaga,pastinya akan bertindak diluar norma norma yang ada,baik norma adat,agama maupun negara ,yang mana nantinya mampu merugikan diri sendiri dan orang lain
Tentunya jika semboyan semboyan tersebut menjadi pedoman hidup,pastinya akan mampu diterima dimana saja karena memiliki kebijaksanaan yang membuatnya mampu menempatkan diri dan bisa menjadi panutan dikemudian hari
Jiwa pendekar seyogyanya tertata dengan baik ,baik pola ucapan,pemikiran maupun tindakan,terlihat lemah lembut,berfikir maupun bertindak selayaknya air jernih dan tenang, namun mampu menghanyutkan atau mampu bersikap tegas jika melihat bentuk tindakan yang menyalahi aturan,demikian semboyan yang menjadi pedoman diSanggar Seni Pencak Silat PANCASILA,semoga ajaran luhur ini dapat difahami bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar